Rabu, Mei 14, 2008

PELANGI DUNIA

Dunia telah membuat manusia lupa
Tentang sang maha ada
Membuat manusia bingung dan tanpa arah
Terpikat, tetapi kecewa akhirnya

Wanita ayu nan genit datang menggoda
Senyum manis tersungging, birahi menggelora
Laki-laki mana tak dibuat terpesona ?
Mengumbar syahwat berlumuran dosa

Hembusan nafsu bergelayut mengumbar syahwat
Tertawa terbahak-bahak nafsu merasa nikmat
Diri berthowaf mengitari kerajaan iblis terlaknat
Hidup seolah abadi, tak kenal masa akherat

Jutaan manusia dibuat mabuk anggur dunia
Lupa diri, kehilangan rasa jiwa
Aqal tumpul, hidup jadi penuh masalah
Melilit-merantai, tak ada ujung pangkalnya

Anak-anak lucu hadir, indah dipandang mata
Sang ibu gembira, cinta dibuatnya
Ditimang, dipeluk dan dibuatnya manja
Anak sakit, sang ibu bermuram durja

Tak jarang anak membuat ibu dimabuk cinta
Kasih tercurah, anak adalah segala-galanya
Lupa diri, lupa pula sang maha ada
Apa hendak dikata, anak menjadi durhaka

Jutaan manusia terbuai hiasan dunia
Lupa diri, kehilangan rasa jiwa
Aqal tumpul hidup jadi penuh masalah
Melilit-merantai, tak ada ujung pangkalnya

Juwita cantik bergelora hatinya
Arjuna datang membawa bunga mawar cinta
Rayuan manis membuat juwita tak berdaya
Jatuh lunglai dalam pelukan sang arjuna

Dunia berkisah tentang gadis dimabuk asmara
Hati terikat dan terbuai pada sang arjuna
Arjuna menghilang, sang gadis pun merana
Patah hati sang gadis menjadi akhir cerita

Jutaan manusia dimabuk asmara
Lupa diri, kehilangan rasa jiwa
Aqal tumpul hidup jadi penuh masalah
Melilit-merantai, tak ada ujung pangkalnya

Kelap-kelip lampu diskotik, bani adam sedang berpesta
Suara musik menghentak, meramaikan suasana
Laki-laki dan perempuan campur-baur sibuk berdansa
Riuh-riang suara tawa memekakkan telinga

Tak ada kata yang berguna, kecuali humor belaka
Semua orang tertawa, lari dari himpitan masalah
Menenangkan diri, meneguk ekstasi dan ganja
Kembali ke rumah, didapati hati tetap gelisah

Jutaan manusia sibuk tertawa
Lupa diri, kehilangan rasa jiwa
Aqal tumpul hidup jadi penuh masalah
Melilit-merantai, tak ada ujung pangkalnya

Mobil BMW melaju kencang, qorun didalamnya
Laki-laki gagah dengan harta melimpah
Istri cantik bercita rasa singapura
Uang bukan masalah, rumah dimana-mana

Qorun tak berhenti mencari harta
Harta tak didapat gelisah, harta didapat bangga
Harta berkurang kecewa, harta bertambah bahagia
Ketenangan hati tak pernah qorun rasa

Jutaan manusia sibuk mencari harta
Lupa diri, kehilangan rasa jiwa
Aqal tumpul hidup jadi penuh masalah
Melilit-merantai, tak ada ujung pangkalnya

Itulah warna-warni pelangi dunia
Dikisahkan untuk umat manusia
Agar mawas diri, hidup waspada
Tidak terpikat semerbak bau parfumnya

Dunia indah bagi mata,
Tapi bukan akhir tujuan
Dunia busuk bagi jiwa,
Tapi jangan ditinggalkan

Hati menembus arsy, kaki menghujam di bumi
Malam menjadi cahaya, siang menjadi petani
Ibadah dan karya adalah hiasan tiap hari
Itulah insan ilahi, khalifah pemakmur bumi

Pena: Haris El Mahdi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar