Selasa, Oktober 20, 2009

AKU DAN SUKARNO

Seperti-halnya Sukarno…..
Aku mencintai wanita, dari ujung rambut sampai kakinya
Seperti-halnya Sukarno…..
Aku mencintai Indonesia, dari ujung Timur sampai Baratnya.

Hati dan jantungku bergetar…..
Saat menghirup dalam-dalam nafas para wanita.
Hati dan jantungku bergetar….
Saat memandang kecantikan Indonesia

Di atas mimbar, Sukarno adalah singa
Kata-katanya mengguntur penuh gelora
Di dalam rumah, Sukarno adalah bayi yang memanja
Laki-laki pengemis cinta dari kelembutan wanita

Tapi, jangan ditanya kecintaan Sukarno pada Indonesia
Air matanya meleleh, denyut jantungnya meledak
Saat Indonesia dicabik-cabik dan dicampakkan
“Tidak, jangan buat Indonesiaku merana !” ujar Sukarno

Aku adalah pemuja wanita,
Mencintai tiap bagian yang dimilikinya
Hati dan jantungku bergetar saat menatap wanita
Bibirku bertasbih, memuji kecantikan Tuhan dalam diri wanita

Sungguh..! aku mencintai negeri ini, Indonesia
Mencintai tanahnya, sungai-sungainya, gunung-gunungnya
Mencintai lautnya, ikan-ikanya, mutiara-mutiaranya
Mencintai rakyatnya, budayanya, makanannya

Tuhan sungguh suci, memahat dan mencipta wanita
Makhluk indah nan gemulai manifestasi sorga
Tuhan sungguh mulia, memahat-merajut Indonesia
Negeri Indah seindah sorga, Negeri kaya sekaya sorga

Wanita dan Indonesia adalah dua hal
Yang sama-sama – aku dan Sukarno – cintai
Menyaksikan wanita sama dengan merasakan Indonesia
Keduanya adalah manifestasi sorga

’Tidak...! jangan sekali-kali kau sakiti Wanitaku..!”
”Tidak..! jangan sekali-kali kau sakiti Indonesiaku..!”
”Tidak..! jangan sekali-kali kau sakiti Sorgaku..!”


Haris El Mahdi
Batu, 19 Oktober 2009